Rissa Indrasty

My Photo
Jakarta , Jakarta Selatan, Indonesia
seafairy | journalist | artist | musician | artworker | traveller

MASA KARANTINA , MASA ISOLASI, MASA PENDERITAAN BAGIAN 2



Sungguh membosankan,

Entah berapa tingginya derajat celcius siang ini, hawa panas menyeruak di balik baju yang berwarna tidak menyerap panas, hitam. Sangat gerah rasanya di dalam kamar persegi panjang yg tidak terlalu besar ini,  tanpa jendela karena Kamar ini berada di ruang tengah, kiri dan kanan nya adalah ruangan lain, tiada akses untuk mencari celah udara dari dari alam luar. Jika ingin secuil udara, harus membuka pintu kamar, lalu masuklah udara yang didapat dari ruangan lain yang memiliki pintu akses keluar rumah.

di ruangan ini sekarang  terhampar 4 manusia termasuk diriku, yg kian waktu kian bertambah manusianya. Sebenarnya kamar ini di isi oleh 3 orang , tapi krna demam korea yg lumrah disebut drakor melanda, jadilah kamar ini ramai. Ada yg sekedar masuk lalu beberapa menit keluar, ada pula yg menetap diam hanya untuk berbasa basi karena merasa bosan mau melakukan apa, adapula yang datang hanya untuk ikutan nonton beberapa menit, lalu balik lagi keluar kamar karena tidak mengerti film yang sudah bermain di pertengahan episod. Jadi terkadang di kamar ini berisi 6 -7 manusia yang kamarnya ditutup dengan alasan lagi ingin buka kerudung, tapi takut anak - anak cowok lewat. (sekilas info : disini semuanya adalah ukhti - ukhti pesantren kecuali aku, dan satu lagi bernama nisa tapi nisa memakai krudung).Bisa dibayangkan kami semua berebut oksigen di ruangan ini.

Aku sendiri, aktivitas yang kulakukan tidak turut serta menonton korea. Tapi aku membaca kata demi kata sebuah novel karangan ninit yunita berjudul test pack. Novel ini  sudah di jadikan film, berjudul Test Pack, yang diperankan oleh artis senior yang menjadi idaman para remaja dan ibu - ibu pada saat skarang ini, yaitu Reza Rahardian dan Acha Septriasa. Setiap lembaran berisi keluhan seorang wanita yg sangat menginginkan anak. Selalu di ulas dan di ulas di tiap lembarannya, tapi cukup bnyak kalimat indah dan pesan tersirat yg baik di novel ini, selain itu, bnyak istilah  kedokteran dan psikologi yang memberikan informasi terbaru bagi pembcanya. Kita tidak hanya di hibur tp juga di edukasi. Tapi lama lama aku jengah, dari awal halaman hingga halaman 61, isinya tata mengeluh ingin mempunyai anak. Agak - agak bosan dan agak menyeramkan karena aku sama seperti Tata, wanita, jadilah baper melanda, Aku seperti memposisikan diriku di posisi Tata.  Lalu, Alur nya agak terlalu datar padahal itu sudah hampir pertengahan halaman. 

Aku pun tidak fokus lagi membaca, bosan, aku pun mulai mencoba tidur, begitu lelah tadi malam begadang menonton film horor sendirian, berjudul OIJA blabla evil. IYA, SENDIRIAN. TAKUT ? aku suka sih nonton film horor dan apapun yang berbau horor, jika kalian membaca tulisan jadul ku kalian pasti tau aku suka sesuatu yang horor. Nanti ditulisan selanjutnya akan aku ungkap sesuatu yang horor di rumah ini ya. Rasa kantuk pun menyerang, tapi entah mengapa aku tidak bisa tdur, tdk fokus, di tambah suara2 dari luar yg bgitu berisik, terlebih lagi kamar ini amat pengap..

Aku melihat tito yg sudah mandi dia beranjak akan pergi, buru2 aku meminta memory camera ku yg sblm nya ia pinjam. Dia bertanya mengapa aku meminta memory ku, aku mau kmana, 'jujur aku hanya kepikiran ketika barang2 ku di pinjam oleh orang lain, trutama yg cukup menguras duit anak kosan jika ada sesuatu yg terjadi pada benda itu. Tapi tidak juga, bahkan jika penjepit jemuran dan cermin kecil ku di pinjem org aku ingin mereka segera mengembalikan.' Aku sudah cukup kapok untuk mempercayakan barang2 milik ku ke orang. Karena tidak sedikit orang yang merasa empati dan simpati jika terjadi sesuatu terhadap barang yg mereka pinjam.

Selanjutnya aku memutuskan untuk membaca novel test pack lagi tapi pindah spot jadi di teras karna panas , gerah dan tidak bisa tdur. Aku membawa tango vanila untuk cemilan, tiba2 salah satu cowo keluar dan berbasa basi, lagi apa, katanya. Kemudian aku mnjawab, ngemil. aku tidak akrab sama teman2 cowok di kelompok ini, aku hanya agak sering ngobrol sama tito, itu juga karena ada kepentingan2. Lalu, aku melihat si cowo ini berjalan kepinggir jalan sambil membawa sebungkus mie sedap. Aku berkata dalam hati : "ini orang mau ngapain?" , dia berdiri dipinggir jalan seperti mau nyebrang, beberapa menit kmudian dia balik lagi. Ini anak kenapa ? ahahahahaha

Aku pun iseng bertanya : kamu ngapain?

Dia : pgen makan, lapar

Aku : sedih~

Lalu, dia masuk kedalam rumah, tapi kemudian dia keluar lagi sambil masih membawa mie sedap.

Kemudian dia berjalan menuju jalan raya, dia masih melakukan hal tadi, mengamati jalan raya, celingak celinguk kiri kanan ke arah jalan, tapi sekarang  sambil jalan sedikit ke arah kiri,  lalu melihat lagi ke arah datang nya mobil, aku pura2 baca novel tapi sesungguhnya mataku terarah keapdanya , aku penasaran untuk tidak  melihatnya. Aku ketawa2 sendiri rasanya pengen ngakak tapi takut dia tersinggung. Aku pun menutupi muka ku dengan novel, karna sesekali dia lihat ke arah belakang, sumpah itu orang ngapain sih??? Tuhan? Wkwkwkwkwkwkwwk

Dan yg terjadi selanjutnya, dia balik lagi kerumah setelah berdiam dan berjalan sdikit2 di pinggir jalan.. aduh dia kenapa  sih ?????? kelaparan jadi gitu ya efeknya ? apa faedahnya sih mondar mandir di pinggir jalan ?Masih ga paham. Lucunya dia bengong2 di pinggir jalan sambil bawa sebungkus mie sedap warna ijoooooo... wkwkwkwkwkkw.

Kemudian dia kembali lagi ke rumah dan berdiri diteras. Akhirnya dia ditolong oleh Allah SWT sehingga mendapat pencerahan, tiba – tiba temen cewek lain pulang bawa jajanan.Dia pun di beri petunjuk tmpat jajan murah tersebut dan memenuhi hasrat laparnya.


0 comments:

Post a Comment

jengggggggg