Rissa Indrasty

My Photo
Jakarta , Jakarta Selatan, Indonesia
seafairy | journalist | artist | musician | artworker | traveller

Menggambar itu sebenarnya. . .



21/06/2014
Tiba-tiba teman saya bertanya untuk kedua kali nya :

“duh gimana nih ris, aku kepikiran terus.ngegambar itu dosa”

Dan ketika melihat display picture nya :

“bla.bla.bla. para penggambar akan masuk neraka yang paling bawah. Hadist: blabla”

Lalu aku berulang lagi pada jawaban yang sudah pernah di ulang.

“ah elah,sesuai kepercayaan mu aja kalik.itu tuh gak boleh menggambar karena takut gambar itu di sembah, makanya kan nabi Muhammad tuh gak boleh di gambar, karena takut di sembah.Yah kita kan niatnya menggambar bukan untuk di sembah, tapi untuk berkarya. kalau kau mau masuk surga yah banyak-banyak ibadah aja kalik, gausah mempermasalahkan hal kaya gini.”

Lantas bagaimana dengan memotret ? memotretkan juga membuat gambar.Beda nya kalau menggambar di buat dengan menggores dan tenaga kalau memotret CLICK! Langgsung jadi.. aku yakin hampir semua orang pasti pernah memotret,tidak perlu di tanyakan lagi.

Yah, menurut saya kalau sudah membicarakan agama emang sudah beda lagi ceritanya ..

Agak sensitive,

Tapi saya dari dulu memahami sesuatu dengan kepercayaan saya,
Jika saya percaya hal itu membuat dosa, saya akan berusaha untuk tidak melakukannya.Tapi jika saya percaya hal itu tidak membuat dosa maka tidak masalah melakukannya. Kita semua cerdas bukan ? kita tahu mana yang benar dan mana yang salah.

Dalam hal menggammbar, saya berpikir ..

Menggambar =  saya tidak menyakiti orang lain, saya tidak menganiaya orang lain, tidak musyrik , saya menggambar karena hoby ,bukan niat terseluubung.

Nah , pikir saja di mana letak dosanya? Jadi saya meyakini bahwa menggambar bukanlah hal yang di sebut dosa selama niat nya bukanlah buruk.

Agama selalu mengajarkan yang benar. Ada larangannya karena memang ada penyebab dari larangan itu sendiri. Yah memang, dahulu menggambar sangat berbahaya karena dahulu banyak orang yang menyembah gambar dan men-Tuhan kan gambar tersebut, mungkin itulah penyebabnya.Orang-orang dahulu melakukan hal tersebut mungkin karena pemahaman akan sesuatu masih kurang, terutama soal agama. Tapi sekarang, aku yakin semua orang sudah cerdas dan berpikir secara rasional.Mana mungkin melihat suatu karya yang baru di buat langsung di sembah begitu saja kan ?

Dan dahulu juga banyak sekali mitos-mitos yang beredar, 

contohnya saja waktu saya SMP ..

Sewaktu saya SMP, saya makan snack sambil duduk di depan pintu kelas yang terbuka. Lalu guru saya yang lewat langsung mengatakan..

Bu guru : “Hey , jangan makan di depan pintu. Nanti suami nya banyak..”

Aku : “HAH ?” *tetap gak mau beranjak dari PW*Posisi Wenak* ini*

Di situ aku langsung berfikir, konyol banget ! bagaimana takdir saya bisa di tentukan hanya karena saya duduk di depan pintu kelas. Aneh..ngarang banget sumpah! Mungkin maksut ibu itu ngelarang makan di depan pintu karena menghalangi orang yang akan masuk atau keluar kelas.

Lalu waktu smp, saya sedang makan ayam penyet di kelas.dan tiba-tiba teman saya datang membawa makanan dan duduk terpisah beberapa meja dari saya.Saya yang sedang makan jomblo*sendirian* itu pun langsung pindah membawa makanan saya ke tempat teman saya untuk makan bersama-sama.Dan tiba-tiba teman saya mengatakan ..

Teman : “Hey , makan gak boleh pindah-pindah nanti suami nya banyak.”

HAH ? What ? OMG HELLLOOOOW !!

Aku : “Yasudah biar saja suami ku banyak, bagus kan? Jadi aku bisa kaya mendadak minta uang dari suami-suami aku”

Teman : *ketawa*

Aku : “Sorry, aku gak pernah percaya dengan yang kaya begitu-begituan”

Nah , hal yang lebih parah lagi yang masih saja terjadi sampai sekarang adalah …

Ketika saya mendapatkan sms , dan parahnya lagi tidak hanya di sms, tapi di broadcast ! DI BROADCAST !!! bayangkan saja , di SMARTPHONE di HAPE PINTAR itu  ada hal-hal ---- *tepok jidat*

“bla.bla.bla.. sebarkan pesan ini ke semua orang, kalau kamu mencintai agamamu dan jika kamu tidak mau masuk neraka yang paling bawah”

JEDDARR!!!  *suara petir*

Waktu itu saya yang langsung membalas broadcast itu,

Aku : “ah elah bro, lu kalau mau masuk surga yah banyakin ibadah kalik.bukan nyebarin broadcast”

Teman : “HEHE, iya rissa. Maaf Cuma iseng kok”

*tepok jidat, TEPOK JIDAT!*

*tiba-tiba selera nulis ku hilang setelah membahas broadcast ini ..

Oke, jadi intinya adalah jika memang ingin masuk surga yah perbanyaklah ibadah dan berbuat baik. Dan untuk teman-teman yang menggambar, terus lah berkarya dan berkarya lah dalam kebaikan.Karena melakukan sesuatu yang baik tidak mungkin masuk neraka yang paling bawah.Kita cerdas, sudah bisa menentukan yang baik dan yang buruk kan ? sudah dong ! :D

Topeng (semua orang mempunyai kepribadian ganda)

17/06/2014



Topeng ..

Aku ingat saat belajar psikologi komunikasi ..
Ibu dosen mengatakan ,

“Saya di sini mengajar kalian, cara berkomunikasi nya seperti ini.Tapi, jika saya sedang berbicara dengan para dosen cara berkomunikasi nya lain lagi.Karena saya kan menyesuaikan.”

Ya, semua orang mempunyai kepribadian ganda ..

Semua orang mempunyai topeng di tiap lingkungan yang berbeda,

Ketika saya mengobrol dengan lingkungan yang isinya sahabat-sahabat saya yang pertama,

“ saya menjadi diri saya sendiri, berbicara sesuka hati, tertawa hangat, berbicara tentang orang yang saya suka, dan beberapa hal ada yang saya sembunyikan sendiri”
Ketika saya mengobrol dengan lingkungan yang isinya sahabat-sahabat saya kedua,

“saya menjadi diri saya sendiri, berbicara dengan ada batasan , tertawa hangat, berbicara tentang orang yang saya suka, dan hampir semua hal saya terbuka dan ada pula yang saya sembunyikan sendiri”

Dari perbandingan diatas saya mendapat bahwa saya bisa menjadi diri saya sendiri ketika saya berada di lingkungan benar-benar sahabat-sahabat saya, ketika saya berada di zona yang paling nyaman di kehidupan.

Lalu, perbedaannya di sahabat pertama saya bisa berbicara sesuka hati dan pada sahabat kedua saya berbicara dengan batasan.. Yah, itu karena perbedaan kebudayaan.Kadang , yang menurut kita adalah candaan biasa tapi menurut kebudayaan tertentu itu merupakan singgungan dan tidak baik.Yang biasanya saya selalu to the point tapi di kebudayaan tertentu saya memerlukan basa basi bertele-tele yang sebenarnya saya tidak menguasai basa basi.Kadang saya bingung, jika ingin bertanya saya harus mencari kalimat-kalimat basa-basi terlebih dahulu sehingga saya tidak jadi bertanya.kadang orang terlalu etnosentrisme, padahal setiap orang berbeda, tiada yang lebih baik.

Saya juga terkadang cuek, sampai saya di kritik cuek oleh teman saya, dianggap jutek dan tidak senang terhadapnya.Padahal saya selama ini hanya diam saja, bagaimana muncul kesimpulan saya tidak senang terhadapnya? Karena jujur saja,  memang tidak ada pertanyaan basa-basi yang muncul di kepala saya ketika melihat dia.Saya bertanya kepada nya karena memang saya benar-benar ingin tahu, bukan karena pura-pura ingin tahu. Yah, ini akibat etnosentrisme juga menurut saya, karena dia pernah mengatakan menurutnya dia menganggap orang itu baik jika dia memiliki awal basa-basi yang baik saat awal perkenalan. Tapi terkadang saya bisa saja bertanya karena pura-pura ingin tahu, karena saya sudah tahu pertanyaan yang menurut orang tersebut adalah topic yang paling asyik, sehingga hanya dengan satu pertanyaan tersebut , seseorang tersebut bisa berbicara panjang lebar, mengalir apa adanya.Hingga suasana tidak garing krik-krik seperti sebelumnya.

Pada lingkungan yang lain pula, lingkungan lain pertama,

“saya bisa saja banyakan diam,kadang ngomong, tapi saya merasa nyaman di lingkungan itu, sehingga saya cukup nyaman  mengikuti lingkungan itu.”
Pada lingkungan yang lain pula, lingkungan lain kedua,

“saya bisa saja banyakan diam,kadang ngomong, tapi saya tidak nyaman sama sekali dengan lingkungan itu, sehingga saya ingin segera cepat-cepat pergi dari lingungan itu, dan tidak akan pernah berhubungan dengan lingkungan itu lagi ”

Dari kedua lingkungan di atas, saya sama-sama banyakan diam karena saya memang tiada pertanyaan yang muncul, kadang muncul tapi males bertanya, dan juga tidak ada pernyataan yang muncul.

Perbedaan nyaman atau tidak nyaman yaitu karena terkadang di lingkungannya memang benar-benar nyaman , orang-orang nya asik, orang-orangnya berbaur walau saya banyak diam sebagai pendengar,memiliki kesukaan dan hobby yang sama,membuat nyaman.

Pada lingkungan kedua membuat tidak nyaman karena memang orang-orangnya memang tidak membuat nyaman, sibuk sendiri, membicarakan hal-hal pribadi yang hanya mereka saja yang tahu, kadang terkesan angkuh, dan terlalu mencari perhatian sehingga tampak berlebihan.Biasanya hal ini terjadi karena di lingkungan ini isinya kebanyakan adalah sahabatnya sendiri yang bukan merupakan orang yang kita kenal dan tidak mau berbaur dengan yang lain.sehingga suasana tampak membosankan bagi orang-orang yang jangkauan pembicaraannya hanya umum, tidak melibatkan emosi seperti percakapan antarsahabat.

Topeng ..

Jadi setiap orang memiliki topeng, memiliki kepribadian ganda ..

Menurutku, Semua orang mempunyai kepribadian yang berbeda tergantung lingkungan nya,orang-orang dan di mana dia berada ..

Punya Pacar tapi Seperti tidak punya pacar



Di siang hari ini ,
Aku dan teman ku duduk di masjid agung menunggu adzan ashar tiba,

Kami pun terdiam dengan pikiran masing-masing,

Melihat orang lalu lalang,

Tapi entah mengapa di antara orang-orang yang berseliweran, mataku selalu tertarik pada para pasangan-pasangan sejoli,
Pikiranku pun membentuk kata-kata,

Aku : “gitu yah kalau punya pacar..” *ucapku*

Teman: “iyah, enak tau.. jalan-jalan bareng ..”

Melihat pasangan sejoli yang berjalan sambil sama-sama tersenyum, ada yang berpegangan tangan sambil jalan, ada yang wajah nya sama sama tersipu malu, ada yang cewek nya cantik dan cowok nya jelek, ada yang sama-sama  punya tampang oke…

Aku : “aku seumur hidup, selama punya pacar pasti seperti tidak punya pacar ..”

Teman : “sama aku juga ..”

Aku : "Aku pernah dulu sekali punya pacar , tapi gak jelas.. garing..bosan.. Pernah sih jalan bareng, tapi itu pun jalannya ramai-ramai, gak pernah berduaan, karena aku gak mau juga sih berduaan.soal nya nanti garing krik-krik..”

Teman : “sama aku juga , sekarang juga punya pacar tapi seperti tidak punya pacar .Punya pacar tapi tetap merasa sendiri.”

Aku : “Punya pacar tapi masih galau saja ..”
Kembali ke pikiran masing-masing ..

Andai saja punya pacarnya seseorang yang benar-benar di cintai, bagaimana ya rasanya . . .

Karena punya pacar yang bukan orang yang kiita sukai, rasanya seperti tidak punya pacar..

Tidak ada rasa berharap, rasa ingin memiliki,hubungan itu berakhir pun hanya biasa saja, tiada rasa ingin mempertahankan, tiada air mata..