Rissa Indrasty

My Photo
Jakarta , Jakarta Selatan, Indonesia
seafairy | journalist | artist | musician | artworker | traveller

Daun The Part III (By : Amal Schultka , Pengembang : Rissa Indrasty)

si Aku terus berjalan ,
 jauuh ..
fikiran nya kosong ,
   ia tidak bisa menahan tangis nya yang saat itu butiran bening yang pedih itu terselip kan oleh titik2 air hujan,
   yaa! saat itu hujan turun , seperti mengerti akan kepedihan hati nya .. hati nya yang sangat panas, layak nya kumpulan api ..
       ia pun terduduk di aspal, dan memukul aspal itu dengan kuat berulang kali hingga tangan nya berdarah .. tapi, sakit di tangan nya akibat menghujam aspal itu tidak sebanding, dengan sesak di dada nya..
      rasa nya iya sangat sangat menyesal telah memilih pilihan itu ,
menyesali pilihan 4 tahun lalu segala nya atas diri nya,
   "EGOIS" , ini semata mata bukan lah kesalahan daun teh, bisik benak nya ..
    ini semua karena aku, aku yang telah meninggalkan nya karena untuk kepentingan ku sendiri , aku yang telah memmbiarkan butiran bening itu mengalir saat aku mengatakan keinginan ku untuk pergi pada nya, dan sekarang .. bukan kesalahan nya juga kalau dia sudah mendapatkan orang yang sanggup menjaga nya dan tidak akan meninggalkan nya seperti apa yang telah aku lakukan kepada nya .. aku harus menerima semua ini , dia pantas bahagia ..
     *si aku pun berdiri dari tempat nya terduduk , lalu iya pergi ... pergi menuju bandara .. di bandara, sudah ada rekan kerja nya yang menunggu, dia sangat tertekan karena esok adalah hari ...........


*sementara itu , di kediaman daun teh ..
     daun teh tidak bisa menahan air mata nya , daun teh sangat tertekan pada saat itu, dia tidak bisa berbuat apa apa selain diam, dan menerima pelukan dari seorang lelaki yang merupakan sahabat akrab nya , pelukan  atas rasa simpati atas kematian orang tua daun teh .. mengapa ia di tinggal kan oleh orang orang yang dia sayang ??? benak nya ..
         pelukan itu pun meregang dan di lepaskan nya tubuh nya dari sahabat nya itu ..
  sahabat daun teh : "kamu yang sabar dan harus kuat .. kamu pasti bisa melewati semu ini .." *smbil mengelus kepala si daun teh ..
  daun teh :  hiks, terimakasih .. *smbil terus menangis .
sahabat daun teh : "aku harus pamit, karena ada urusan kantor.. nanti aku akan datang lagi menemui .."
   daun teh : yaa, terimakasih sekali lagi, dan hati hati ..
  sahabat daun teh : *berjalan meninggal kan daun teh yang masih terdiam di depan rumah nya ..

     Saat sedang memerhatikan sahabat nya pergi, tiba tiba saja bola mata daun teh menangkap sesuatu tidak jauh di depan rumah... seperti sepucuk surat ..
    dia pun berjalan menuju surat yang tergeletak di aspal itu, lalu mengambil nya ..
    perlahan iya membuka surat itu ,
         tampak sebuah surat izin ,

        surat izin dinas 'nasa' Ario Basaski ' akan mendapat dinas peluncuran lunar manusia pertama ke planet mars, dengan ini kabar gembira kami sampaikan kepada rekan/keluarga anda .

     "Ario Basaski" orang yang selama ini selalu hadir dalam mimpi nya, yang selalu menemani hari hari nya dulu, yang juga menyukai buku tentang benda langit, yang juga bercita cita menjadi astronout, yang membuat dada nya pedih akan kepergian nya mengejar cita cita nya , yang juga adalah "CINTA PERTAMA NYA", dialah "si Aku" .....
        dada nya berdegup lebih kencing dari keadaan normal , "dia ... ada di sini ... " benak nya ,
    lalu dia menatap sekitar, tapi tidak ada siapa siapa, lalu ia berlari .... berlari terengah engah ,sambil menahan tangis nya , sesekali iya terjatuh dan meneriaki nya .. "ARIOO !! ARRIOOO !!" tapi tetap saja, orang yang di cari nya tidak muncul di hadapan nya, yang datang hanyalah hujan ,  iya hanya terdiaam  , membiarkan hujan memukuli tubuh nya yang lemah itu ...

         Daun teh terbangun di pagi hari , di dapati nya iya di ruang tamu ,bersama abang kandung nya yang sedang menyaksikan peluncuran   .. ternyata iya pingsan kemarin saat iya mencari Ario ..


*sementara di lain tempat ..
   Ario yang sedang sibuk di pasangi sabuk pengaman oleh narator,masih tidak bisa melupakan kejadian kemarin .. Bukan kata perpisahan manis yang ia dapatkan ,melainkan rasa sakit,hancur,kecewa..ia terlihat begitu tertekan ..
  narator : "anda terlihat begitu tidak sehat ?"
  Ario   : " ah tidak, saya hanya sedikit gugup"
 narator : " haha , itu biasa, seharusnya anda merasa sangat bangga komandan .."

* semua warga dunia menyaksikan siaran langsung itu,  pukul 08 : 08 ..

    "10...9...8..7..6..5..4...3..2..1 ......"

       satu langkah besar lagi untuk manusia,

     "BUUSSSSH !!" beberapa menit lepas landas ...

Roket tersebut ... meledak ...

     semua yang menyaksikan pada saat itu terdiam , takut dan .. tak sepatah ketapun terlempar .. , itu adalah siaran live..

     para pers mengatakan , di dalam pesawat itu adalah :
  "kapten hazuno 47 tahun (jpn)"
  "kapten Federich Munchen 49 tahun (Amerika)"
  "Kalskov Kaveriy 38 tahun (rusia) "
   "dan ......"
   "Ario Basaski 24 tahun , astronout termuda indonesia"
   "Mari kita berdoa bersama hari ini, atas segala usaha yang telah kita lakukan atas nama ilmu pengetahuan.. mereka adalah ilmuan, tidak mati di mata tuhan.. amin"


*sementara itu di rumah daun teh ,
   daun teh baru saja keluar dari kamar mandi, dan abang nya terkejut berusaha memindah kan channel , tapi dia telah melihat nya..
   dia diam , dan mulai berfikir , linangan air matanya layak nya danau yang tertiup angin kencang.. dia menutup mata, dan berkata berkata ..
    daun teh : "tidak mungkin ? abang ? Ario ? "
    abang nya lagsung memeluk daun teh yang berteriak sekencang kencang nya ..
   daun teh : "Dia telah pergi Vanilla ! tenangkan dirimu ! "
     "Vanilla Anjani adalah si daun teh , sekaligus cinta pertama Ario ..."

*Semenjak itu ..
Vanilla menjalani hari hari yang tidak normal  , pandangan nya kosong, hanya terdiam di kasur nya tidak melakukan apa apa , makan pun di suapin .. sesekali ia menyebut  nama Ario .. selembar surat terus di pegang nya , selembar surat izin dinas yang tak sengaja di jatuh kan Ario saat melihat cinta pertama nya  'Vanilla' bersama lelaki lain ..

DAUN THE PART I (by : AMAL SCHULTKA, pengembang : RISSA INDRASTY)

Hanya memandang,
itu lah yang di lakukan si Aku ,
dalam benak nya , fikiran nya , selalu tercetus,
       " Aku bukan pengecut.. dia adalah daun teh, dia pasti seorang yang ramah tingkah laku nya"
   si Aku pun berjalan mendekati si daun teh,

si Aku : "indah banget ya malam ini .. "
  si daun teh yang tidak sadar akan kedatangan si Aku pun terkejut, dan langsung menoleh ..

daun teh : "eh, oh .. iya , indah banget.. ingin sekali rasanya tinggal di angkasa sana .. *menunjuk langit* tiap hari lihat bulan dan bintang tanpa henti .. "

si aku : "Hahaha, oh ya , apakah kau suka membaca buku2 tentang bintang atau benda2 langit lain nya ?" *smbil menatap lekat si daun teh, "kau tidak perlu tinggal di angkasa untuk melihat bulan dan bintang,  karena tanpa kau sadari , kau  adalah bintang .. yang menerangi hati ku , aku ingin kau juga menerangi hari hari ku, andai saja seperti itu" *kata nya dalam hati*

daun teh : "Yarp ! aku sangat suka membaca buku2 tentang benda benda langit .. waktu kecil, aku bercita cita menjadi astronout, tapi.. beranjak dewasa ini, cita cita itu memudar .. sekarang hanya ada aku dengan tuntutan cita cita orang tua ..  harapan ku ... tidak sesuai dengan kehendak orang tua ku .. merekaaa.... ingin aku menjadi seorang dokter  " *terdiam beberapa saat*

si aku : "He,hei .. hmm .. kau tahu ? aku punya banyak sekali buku tentang benda benda langit .. aku akan meminjamkan nya pada mu .. koleksi buku ku sangat menarik , pasti kau suka .." *mencoba mencairkan suasana

daun teh : "Benarkah ?? kau juga suka buku buku tentang benda langit? hm , atau jangan jangan kau juga bercita cita jadi astronout juga ya ? *menatap jahil"

si aku : *Tersenyum ..

  Berbulan bulan pun berlalu, tidak menyangka akan bisa jadi seperti ini , sedekat ini..
    "Persahabatan" itu sangat erat, saling menjaga, mengerti , mengejar harapan dan mimpi, sampai pada saat itu ...
Daun Teh : "ada apa kau mengajak ku kesini ?"

si Aku : "Karena aku ingin berlama lama bersamamu di hari ini, hari terakhir .. di mana kita akan bertemu lagi suatu saat nanti .. "

daun teh : "maksut mu ?"

si aku : "aku akan melanjutkan kuliah di luar negri .. "

daun teh : *terhenyak, sesak sekali rasa nya dada ini, sampai sampai sulit kali rasa nya menghirup dan menghembuskan setiap nafas, bening air mata pun menggenang di kelopak mata , menunggu saat nya akan jatuh ..

si aku : "cita cita ini akan aku lanjutkan, mimpi ku di setiap waktu .. tidak cukup jika aku hanya belajar di sini.." *tidak mampu menatap wajah  si daun teh

daun teh : "akan sejauh apa kita akan di pisah kan ?" *berusaha meredam tangis, tapi butiran bening itu bukan nya malah berhenti, tapi semakin lancar mengalir ..

si aku : "mungkin sejauh angkasa yang memisakan bumi dan bulan .." *menutup mata , dan merasakan hati nya menangis.. sebenar nya ini bukan kali pertama hatinya menangis, tapi sejak lamaa.. saat mereka masih tertawa bersama sama, bercanda bersama, hati nya sering terbersit tangis.. ia tahu akan meninggalkan si daun teh hingga tiba saat nya..


*4 tahun berlalu ..

      ini kali pertama nya sejak 4 tahun silam iya menginjak kota ini,
kota di mana banyak kenangan , canda , tawa , serta tangis ...
   hal pertama yang sangat iya rindukan dan sangat iya ingin temui adalah si daun teh yang sangat benci cacing ..
tidak sabar iya ingin melihat wajah itu lagi, wajah sendu yang terkesan ramah itu, tidak bisa terusik dari fikiran nya ..
 Dengan pakaian yang sudah cukup rapi, ia pun berjalan mantap .. hingga sampai di tempat di mana si pengusik fikiran dan hati nya itu tinggal,
     tapi , yang ia lihat adalah pemandangan lain , pemandangan yang membuat hati nya remuk , pikiran nya kalut, iya tidak tahu harus berbuat apa .. dia membeku sesaat.. dengan badan yang tiba2 lemah , dia memaksa kaki nya untuk pergi menjauh dari rumah itu,karena takut kehadiran nya di sadari oleh si daun teh yang sedang berpelukan dengan seorang lelaki yang tidak ia ketahui, tapi iya bisa menyimpulkan kalau orang yang memeluk nya itu pasti adalah seseorang yang telah menemani hari hari nya selama ini, selama iya tidak ada di samping si daun teh .. iya pun terus berjalan menjauh tak tentu arah , yang penting iya jauh dari tempat itu, dari bayangan si daun teh ...

*BERSAMBUNG*