Rissa Indrasty

My Photo
Jakarta , Jakarta Selatan, Indonesia
seafairy | journalist | artist | musician | artworker | traveller

Tiga Golongan Wanita


               
  Di sini Rissa bakalan nulis tentang tiga golongan wanita yang rissa resensi dari buku om deddy Mulyana yang judulnya Komunikasi Lintas Budaya. Menurut buku Om deddy  tiga jenis golongan wanita yaitu wanita pembebas, wanita loyo dan wanita positif. Hem, kalian termasuk wanita yang mana ya guys ??  atau bagi yang cowo, gebetan kalian termasuk ke dalam golongan wanita yang mana ya ??? Yuk !! capcus !! kita cari tempe ..

Perbedaan Wanita dan Pria
                Sebelumnya rissa mau ngebahas perbedaan pria dan wanita dulu ya, untuk nambah pengetahuan temen-temen aja sih. Nah jadi gini, wanita itu sering banget ya  mencampurkan  “kesamaan” dan “kesederajatan” dengan para pria. Padahal, kesederajatanlah yang paling tepat untuk wanita.Karena, walau bagaimanapun wanita itu tidak bisa disamakan dengan pria.
                Nih Perbedaan pertama, dari lahir aja udah terlihat loh. Saat lahir, berat badan bayi lelaki lebih berat dari berat badan perempuan. Lalu, kadar air yang dimiliki pria lebih banyak 60-70 persen, sedangkan pada wanita kadar air nya 50-60 persen.
                Perbedaan kedua, kadar lemak pada wanita lebih banyak.Jaringan pada wanita lebih banyak.Makanya guys,para wanita itu lebih cepat endut dari pada pria.Kalau wanita 25 persen kalau pria 15 persen.Makanya wanita itu lebih mudah berenang, karena wanita lebih ringan didalam air.
                Perbedaan ketiga, secara biologis ya, pria itu lebih agresif karena mengandung hormon testosteron.Lalu, kalau segi otak , wanita itu lebih jago dalam hal berbahasa kalau lelaki lebih jago dalam hal matematika atau ilmu ukur.
                Dalam sosialisasi, laki-laki dari kecil juga sudah diajarkan main mobil-mobilan, robot-robotan.Kalau perempuan main boneka-bonekaan.Nah , oleh karena itu dalam diri wanita itu udah ada sifat sebagai pengasuh.Naluri keibuannya “cieee, keibuan” udah ada.
                Nah, yuk cekidot ke tiga golongan wanita.

1.     Wanita Pembebas
Jenis  wanita pembebas adalah jenis wanita yang sangat mementingkan karier dan kemandirian.Mereka akan menganggap para pria adalah saingan mereka, bahkan mereka bisa menganggap para pria musuh dalam hal karier. Tipe wanita ini adalah tipewanita yang dominan di dalam keluarga ataupun dalam hubungan, biasa nya para suami atau pasangannya terkesan takut dan manut terhadap wanita jenis ini.Lalu, jenis wanita ini bisa saja memilih tidak menikah jika menikah adalah hal yang dapat mengganggu kariernya. Wanita jenis ini menganggap para pria membatasi wanita dalam segala bidang , yang menyebabkan kaum wanita tidak berkembang atau kaum wanita mengalami kemunduran.Dan wanita jenis ini paling banyak ditemukan di negara kita ya!

2.     Wanita Loyo
Wanita jenis ini adalah wanita yang sangat penurut dan manut terhadap pria.Dia akan pasrah dan menuruti apa saja yang dikatakan pria.Tipe wanita ini merasa rendah diri dihadapan pria.Tapi tipe wanita ini adalah wanita yang cukup baik untuk dijadikan istri, walaupun tipe wanita ini tidak kreatif dan tidak punya inisiatif untuk memperkaya kehidupan keluarga.

3.     Wanita Positif
Tipe wanit ini adalah wanita yang berada di tengah-tengah, antara wanita pembebas dan wanita positif. Tipe wanita ini adalah wanita yang mengejar pendidikan setinggi mungkin tapi tidak melulu semuanya untuk ngotot berkarier.Wanita ini lebih mementingkan keluarga daripada karier.Mereka memang mengajar pendidikan tinggi untuk digunakan secara kreatif dalam keluarga.Menurut wanita tipe ini kesuksesan adalah bukan hal yang harus menanggalkan fitrah nya sebagai seorang pengasuh atuau seorang ibu bagi anak-anak nya.Tipe wanita ini mungkin memang ada yang berkarir, itupun perkerjaan yang tidak akan menganggu kegiatannya dalam mengasuh anak atau sebagai seorang ibu.Tipe wanita ini memahami fitrah nya sebagai seorang perempuan.Biasa nya tipe wanita ini mendorong , memberi semangat pria nya, bukan menyaingi  nya.
Oke sekian dulu ya tulisan ini, udah tau kan kalian jenis wanita yang mana atau kalian para cowok udah bisa menerka dong gebetan atau pacar kalian golongan wanita jenis apa.HEHE! Terimakasih sudah berkunjung ya!!!




Sang Penyihir Semangat


                Matahari pagi menjelang siang menyelimuti wilayah Cibiru, Kota Bandung.Panas nya matahari yang memancar dengan ganas seakan-akan ingin menjilat dan melenyapkan apapun yang ada di depannya dalam sekejap.Sepertinya dewa matahari bangkit dari tidur panjang nya setelah belakangan lelah berperang, melawan awan abu-abu cumolonimbus yang ta tidak ingin kalah bersaing menunjukkan kehebatannya kepada Bumi.
                Bukan hanya panas yang sedang di hadapi Bumi bagian Cibiru kala itu, tapi juga hamparan Carbonmonoksida yang seperti akan memakan habis oksigen menghiasi jalanan yang padat.Pohon-pohon yang berada di sekitar jalanan yang ikut andil mempertahankan oksisigen kala itu, ikut kewalahan akibat asap-asap hitam kendaraan umum yang sudah sudah rongsok dan asap-asap rokok dari para pria-pria berkulit hitam yang saling beradu mendapatkan orang-orang yang ingin kembali pulang karena mrerindu pada tanah lahir.Sekan tidak perduli betapa sesak nya nafas demi memperoleh oksigen, para pria berasapkan rokok tersebut tetap mencari penumpang.Mungkin mereka lebih menyukai karbonmonoksida.
                Berbeda dengan pria penghisap rokok, para mahasiswa yang berkuliah di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung kala itu sedang menghadapi problematika yang rumit.Ganas nya matahari yang menghanguskan kulit dan membuat gerah, nafas yang terengah-engah karena berjalan kaki dengan terburu-buru karena takut matahari akan menyantapnya , oksigen yang jumlah nya sedikit pada saat kondisi seperti ini, membuat para mahasiswa sangat malas untuk menghadapi perkuliahan kala itu.
Selain kondisi di luar, kondisi di dalam mahasiswa pun ikut serta menambah kepenatan para mahasiswa.Banyak nya tugas-tugas yang deadline pengumpulannya di saat bersamaan, membuat para mahasiswa tidak bisa menahan serangan luar biasa  untuk tidak tertidur dan badan yang sangat meriang akibat begadang,bukan karena insomnia tapi karena memaksakan diri mengerjakan amanah dan kewajibannya sebagai mahasiswa.Tapi hal itu terlihat berbeda dengan para mahasiswa Jurnalistik  4 D, mereka malah tampak datang lebih awal dan asyik bersenda gurau di depan ruangan kelas.Gedung yang letak nya paling jauh dari fakultas lainnya dan juga gedung yang letaknya paling atas sehingga para mahasiswa harus lelah mendaki, yaitu gedung Z- 10 Fakultas Ilmu Komunikasi.
Mahasiswa Jurnalistik 4 D kala itu sedang menunggu sosok lelaki yang sangat menginspirasi.Sosok yang selalu memicu dan membakar semangat para mahasiswa.Sosok yang bertubuh kurus , kecil dan mengenakan kacamata berbentuk  bulat layak nya Harry Potter yang bisa menyihir suasana menjadi lebih baik dengan sekali ayunan tongkat sihir.Sosok yang sangat tepat untuk menjadi panutan, sosok yang berjalan cepat dengan menenteng tas ransel hitam besar nya di balik punggung kecil nya.Sosok tersebut terlihat dari kejahuan dan semakin jelas saja wajah yang tampak serius.Ya, sangat serius untuk memberikan ilmu-ilmu dan jasa-jasanya kepada para mahasiswa, yaitu Bapak Drs. AS Haris Sumadiria, M. Si.
Sosok yang mampu mendaur ulang pikiran mahasiswa menjadi kembali ke pengaturan awal, mampu membuat pikiran mahasiswa menjadi segar kembali.Sosok pengajar yang sangat di siplin, tetapi beliau selalu bisa membuat para mahasiswa untuk betah di kelas.Guyonan-guyonan yang edukatif sangat mampu menggelitik perut para mahasiswa hingga tidak mampu lagi menahan bagaimana tawa asli mereka.Semua tertawa sampai suasana ricuh dan tidak jarang yang sampai mengeluarkan air mata. Tanpa lelah ia berbicara di depan kelas memberikan suasana kelas yang sangat nyaman.Sosok yang benar-benar komunikatif dan sangat menujukkan bahwa beliau seorang dosen ilmu komunikasi.
Pada awal perkenalan, beliau tampak sangat tegas hingga membuat mahasiswa ciut.Tapi beberapa menit setelah nya, gunung es yang membentengi  rasa takut mahasiswa mendadak roboh karena guyonan nya yang seperti tiada obat untuk menahan untuk tidak tertawa.Beliau berbicara dengan  sangat berapi-api dari awal pertama perkenalan di depan kelas dan  strategi perkuliahan yang akan mahasiswa hadapi.Berjalan ke sekeliling ruangan kelas dan mendekati mahasiswa satu-persatu dengan kata-kata yang keluar dari pita suara yang tak kenal lelah bergetar, ia membangkitkan kembali semangat mahasiswa yang sempat lesuh menjadi mampu membentuk tawa berbentuk bulan purnama yang di tutupi separuh awan.
Bapak Haris Sumadiria merupakan dosen sekaligus ketua jurusan jurnalistik Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung.Sosok yang riwayat pendidikannya adalah Alumnus Jurusan Jurnalistik Fakultas Ilmu Komunikasi (S1) dan Bidang Kajian Ilmu Komunikasi Program Pascasarjana (S2) Universitas Padjadjaran Bandung.Beliau merupakan akademisi yang memiliki intelektualitas yang tinggi.Hal itu sangat terlihat dari cara mengajarnya dan dari tulisan-tulisannya yang sangat komunikatif.Ya, beliau merupakan seorang penulis,kolumnis,novelis, sekaligus jurnalis.Selain itu, hal itu bisa terlihat dari beliau yang kerap menjadi pemateri dalam berbagai seminar,simposium,lokakarya, dan pelatihan bidang komunikasi,jurnalistik, dan kehumasan.Lalu , beliau merupakan anggota Tim Asesor BAN PT. Sebagai konsultan komunikasi, beliau juga aktif melakukan pendampingan masyarakat di Jawa dan Bali.
Bapak  Haris Sumadiria, beliau juga sosok yang sangat produktif hingga kini.Beliau merupakan penulis buku ilmu-ilmu sosial yang buku nya bertebaran dimana-mana.Tidak hanya di kampus UIN, tapi buku nya juga menjadi konsumsi para mahasiswa kampus  lain. “Oh anak UIN ya? Berarti kenal Pak Haris dong ? yang buku nya bertebaran dimana-mana” Ungkap mahasiswi universitas Padjadjaran saat terlibat obrolan santai sore itu.Selain itu, buku beliau menjadi rekomendasi di toko-toko buku.Terutama di pusat penjualan buku di Kota Bandung, yaitu Palasari.Biasanya ketika mencari buku-buku yang berhubungan dengan ilmu komunikasi, para pedagang selalu merekomendasikan buku beliau.Buku-buku tulisan beliau antara lain Jurnalistik Indonesia, menulis artikel dan tajuk rencana, sosiologi Komunikasi.Untuk sekarang, beliau sedang dalam proses penulisan buku barunya yaitu Filsafat Komunikasi.beliau berkata “aku sebagai seorang dosen,sebagai seorang akademisi , aku harus menulis demi mahasiswa-mahasiswa aku.Agar mahasiswa aku lebih pintar lewat buku-buku aku. Aku juga menghasilkan karya agar orang-orang tau aku sebagai dosen yang selalu produktif sampai usia segini ” ungkap Pak Haris saat sedang mengajar di kelas.Hal tersebut juga terlihat dari tulisan di buku karangan nya yang berjudul penulisan artikel dan tajuk rencana halaman 14, yang menganalogikan fatwa Descartes menjadi “Saya menulis maka saya ada.”

Selain sebagai pengajar, beliau juga sebagai pendidik.Beliau banyak sekali menceritakan kisah-kisah inspiratif yang membuat para mahasiswa nya kagum dan ingin menjadi seperti beliau.Pengalaman hidupnya saat masa-masa kuliah misalnya, dahulu beliau berkuliah dengan biaya sendiri.Beliau sering mengirim cerpen,resensi buku ke koran-koran dan dari situlah beliau mendapatkan biaya untuk kuliah.Di sini telihat bahwa beliau merupakan pekerja keras.Lalu, beliau selalu memberikan tugas dan langsung mengoreksi hasil tugas para mahasiswa sehingga para mahasiswa tau dimana letak kesalahan mereka dan  belajar dari kesalahan.