Rissa Indrasty

My Photo
Jakarta , Jakarta Selatan, Indonesia
seafairy | journalist | artist | musician | artworker | traveller

Moment di Kelas Page 2

__Cerita ini Lanjutan dari halaman sebelumnya, silahkan buka link >> http://rissaichachaa.blogspot.co.id/2016/04/moment-di-kelas-rissa-page-1.html untuk page sebelumnya__

Akhirnya azam dan wawan pun pergi ke masjid untuk solat ashar. Dan di kelas banyak teman – teman yang menjaga tasnya. Termasuk aku dan rosi yang masih setia di kelas. Wawan dan azam pun kembali dari masjid. Wawan mulai menarik bangku ke depan rosi dan azam menarik bangku kedepan ku. 

Kami pun duduk berhadap – hadapan membentuk sebuah lingkaran. Saat ini, secara tak langsung forum pun di buka. Kami sering sekali tiba – tiba diskusi, mengenai apa saja. Entah itu tentang pacaran, tentang pernikahan dini, tentang cerita horor / mistsi, tentang perbedaan agama, tentang kebudayaan di daerah masing – masing.

Aku : “Eh tau gak ? berat aku sekarang 50 kg !”

Wawan : “Aku 72 biasa aja”

Wahyu : “Aku yang 75 juga biasa aja”

Aku : “Ya kalian cowo. Aku ? cewe? Kalian tidak tahu bagaimana rasanya di omeli mamak tentang berat badan seharusnya untuk perempuan”

Ah, cowok – cowok ini, memang cowok – cowok aneh. Sepertinya sangat tidak mengerti sekali dengan wanita. Mungkin karena itu aku jadi akrab dengan mereka. Sebenarnya aku tidak terlalu banya akrab dengan laki – laki, hanya dengan beberapa saja. Terutama dikelas. Kalau sudah akrab ngomong nya udah sampai di titik gatau malu.

 Ada juga yang aku tidak pernah ngobrol sama sekali dengan mereka, karena aku juga males mau sok asik. Ada pula yang aku tidak akrab, tapi sering berbasa – basi. Misalnya saja vildri , manusia yang selalu memanggilku paramore, kadang pernah manggil bintang utara. Tapi seriiiing banget manggil paramore, ga pernah manggil nama. Gara – gara dia anak lelaki yang lain juga ada yang manggil aku paramore -_-

Vildri : “Hei Paramore ! Paramore !”

Aku : “Apa ? ”

Vildri : “Aku mau ngomong serius !”

Aku : “Ah , aku ga percaya sama semua omongan kamu!”

Vildri : “Ini benaran aku serius.”

Aku : *diam aja, pura – pura tidak mendengar*

Vildri : “Kemarin aku baca berita, paramore rilis album reliji! Judulnya tombok ati !”

Aku : “itu mah kamu!”

Udah, obrolan kita hanya basa basi itu saja. Aneh ya wkakwkwkwkk. Sebenarnya Vildri itu anak nya asik, tapi lebih sering ngumpul dengan anak – anak lainnya dan jarang ngampus.

Oh ya ! ada pula anak kelasku yang dia bayar kuliah tapi ga pernah masuk kelas. Lelaki ganteng bernama rifat yang jarang muncul, mungkin 1 kali dalam 3 bulan . Tapiiiiii, yang lucu nya setiap ada acara jalan – jalan kelas, acara ngumpul2 makrab dia selalu ada. Tapi dia pendiaaaam bangeeeeetttt! Jarang ngomong, paling kerjaannya liatin aktivitas anak – anak yang lagi pada main. 

Lalu, Rifat,  kalau sekalinya muncul di kelas, semua mata wanita langsung tertujupadanya. Dari awal dia berada di ujung, berjalan , melewati depan kami, kemudian menghilang dari pandangan, cewek – cewek yang lagi pada ngobrol langsung terdia terpesona. Tiba – tiba dia muncul dan semakin ganteng saja, makin kinclong, yang paling kocak dia pake Syal di lehernya, langsung aja cewek – cewek pada bilang “Lee Min Hoo”, *artis korea yang ganteng, kkwkwkwkk ngocaaaaak!

Dan forum yang kecil ini,  biasanya menjadi besar, padahal awal bahasannya adalah berat badan. karena anak – anak kelas biasanya ikut tertarik dengan obrolan yang awalnya kecil ini. Anak – anak kelas lain yang tertarik biasanya ikut menarik bangku ke forum. Dan mulai membahas dan berdiskusi.

Kali ini membahas tentang perbedaan agama – agama dan saling toleran di dalam perbedaan tersebut, dan aku mengetahui fakta bahwa temanku yang bernama rosi tidak pernah mempunya teman yang berbeda agama dengannya seumur hidupnya. OMG~ menurut pengakuannya di kampungnya semua orang beragama islam mayoritasnya.

Hingga forum itu berlanjut pada adat , tata krama, moral, etika ,waktu itu temanku umi, seorang wanita jawa banget yang mengatakan kalau keluarganya sangat memegang teguh kebudayaan jawa, bagaimana ia diajarkan oleh orangtuanya dll, dan yang pada akhirnya entah mengapa obrolan menjadi ke arah dajjal dan kiamat. Ah , sudahlah. Kalau di media sosial biasanya tulisannya “Rissa has leaved chatt” , karena apa ? aku menyadari aku banyak sekali dosa, aku jadi seram sekali kalau mendengar cerita kiamat beserta siksaan – siksaan.

Hal – hal seperti ini, yang membuat diriku harus tidak pernah melupakannya. Forum – forum diskusi yang aneh tiba – tiba terbentuk dan merasakan rasa kekompakkan. Lucu saja, kita sering membahas hal – hal kecil yang sangat sepele dan hal itu menyenangkan. Apalagi aku paling suka kalau kita sudah bercerita horor. Cerita – cerita seram. Atau segala sesuatu yang gak penting di bahas, dan ujungnya ketawa – tawa ngakak. Setiap cerita pasti diselipkan guyoanan, walau di cerita horor sekalipun. Pasti ada saja yang nyeletuk kocak. Ah, aku akan sangat merindukan saat – saat seru ini J .

0 comments:

Post a Comment

jengggggggg