Rissa Indrasty

My Photo
Jakarta , Jakarta Selatan, Indonesia
seafairy | journalist | artist | musician | artworker | traveller

Rehat

Oleh : Rissa


Kalau ditanya apa rencana yang aku buat di akhir tahun ini, aku akan menjawab tidak ada.


Aku memang tidak memiliki apapun yang aku inginkan, maksutku aku tidak memiliki "hasrat" untuk mengejar sesuatu dan menginginkan sesuatu.


Kaya? orang bilang aku kaya, tanpa bermaksut merendahkan diri tapi aku benar benar sangat biasa biasa saja. Aku tak punya banyak harta. Justru aku orang yang boros dan aku bisa dalam kondisi saldoku tinggal 2 ribu rupiah disaat masih 10 hari menjelag gajian, tapi aku santai saja, untuk makan aku aman karena aku juga sering boros membeli makanan, jadi stock makanan frozenku juga ada. Artinya masih bisa hidup.


Mungkin orang melihatku kaya karna aku sangat royal pada diriku sendiri, mau A yaudah beli, karena aku bukan maniak penabung. aku sangat konsumtif, tak akan berhenti sebelum duit habis, tak bisa lihat duit nganggur sedikit, itu konsepnya. Namun, aku tak akan memaksakan diriku membeli sesuatu kalau memang duitku sudah habis, aku memang konsumtif, tapi merasa tak punya pun tak apa, jadi aku tak akan berhutang sana-sini cuma hanya mo beli apa yang aku pengen. jadi, ketika aku bilang "ah aku bokek," ya memang duitku sudah habis.


Menabung itu perlu sekali, tapi jangan lupa juga untuk menikmati hasilnya. dan kekayaan, aku rasa bukan dilihat juga dari banyaknya harta dan benda yang dikumpulkan, mungkin dengan merasa cukup, bisa merasa kaya. kalau ngejar kekayaan nggak ada habisnya.


balik lagi,  Aku sempat merasa frustasi kok bisa bisa nya aku tak memiliki sesuatu yang diinginkan dalam hidup, aku ini kenapa, untuk apalagi aku hidup kalau tak ada gunanya, hidup sekedar hidup babi juga hidup.


kemudian, aku sadar, aku sebaiknya beristirahat, beristirahat mengejar sesuatu, jangan menekan diriku terlalu keras, istilahnya rehat dulu, karena memaksa diri untuk mengejar sesuatu itu cukup melelahkan, mending bebas aja dulu, bebas dengan 'jalani hidup' saja tanpa target dan paksaan, ikutin arus, bebas dulu dari kekhawatiran masa depan, bebas dulu dari segala beban akan ekspektasi, bebas dulu dan entah sampai kapan, ikuti arus saja dulu. Bayangin yang happy aja dulu, misalnya mikirin gajian mau beli sepatu baru  karena males cuci sepatu, Udah itu aja.

Sanity

Oleh : Rissa

Kemarin, aku berbincang dengan guruku, perihal thanksgiving, dia bertanya apakah aku tahu apa itu thanksgiving?


Lalu aku mengungkapkan bahwa aku tidak terlalu tahu perihal thanksgiving, tapi aku pernah mendengarnya ketika waktu kecil saat aku bermain game harvestmoon, game yang membuat rissa yang masih SD dari siang pulang sekolah hingga sore betah di depan televisi bentuk kotak, dengan menggenggam  stick PS1 warna abu abu. lalu  kala dengar suara pagar kebuka langsung cabut aliran istrik dari colokan, biar ga ketahuan main PS seharian, pada game tersebut ada ada perayaan namanya thanksgiving.


Dan guruku pun akhirnya menjelaskan bahwa thanksgiving merupakan sebuah perayaan dan semua orang akan saling mengucapkan terimakasih satu sama lain. Sejarahnya bersamaan ketika colombus menemukan benua amerika, dan saat itu kolonial tengah berperang untuk berebut teritori, itu nativ amerika, dan kemudian berdamai? Lalu mereka berkebun dan dan hasil panen tersebut dirayakan dengan makan malam bersama.


Kemudian, kita lanjutkan membahas rasa terimakasih dan hal yang disyukuri di tahun ini.

Aku mengatakan banyak hal yang disyukuri di tahun ini, dan aku belajar banyak, seperti yang diketahui, aku sangat banyak mengeluh di tahun ini, sampai aku tersadar oleh salah satu kalimat seseorang hingga aku memutuskan untuk belajar untuk tidak banyak mengeluh dan berhenti untuk membuat segala hal rumit.


Menanggapi hal tersebut, guruku mengatakan ada hal penting di kehidupan, selaiin, sekolah, pekerjaan, sehat, yaitu "kewarasan".


Ya benar, kataku. Mungkin kita belum mendapatkan kebahagiaan yang benar2 bahagia, benar benar mendamaikan, tapi hidup adalah tentang naik dan turun, jadi jangan lagi menambahnya dengan kesedihan.


Ya, saya rasa yang paling penting adalah "kewarasan." Kata guruku.


Dan aku menyetujui hal tersebut, Ya sanity, dan juga kebahagiaan, Pelajaran baru bagiku, selain tak lupa mencari bahagia, kita juga jangan lupa untuk tetap waras. Aku rasa selama ini aku sedikit tidak waras karena merasa tidak sepenuhnya bahagia meski aku tak memiliki masalah berat dan selalu mendapatkan apapun yang aku mau.