Mereka bebas memikirkan kau orang yang seperti apa, kau orang yang bagaimana, mereka kerap langsung memberi mu label.
Aku pun juga tidak memungkiri, aku juga kerap memberi penilaian terhadap orang lain, dari gerak gerik, dari ekspresi, dari cara dia berbicara dan hal lainnya.
Tapi aku juga tidak menutup diri untuk mengenalinya lebih jauh, karena tidak semua yang aku pikirkan benar adanya. karena semua anggapan itu juga tercipta dari pikiran ku sendiri, pikiran yang aku andai-andai sendiri.
Orang lain terhadapku pun juga begitu, mereka memberi ku "label" dalam pikiran mereka, dengan mereka yang menciptakan karakter diriku di dalam pikiran mereka tanpa melihat sisi baik, karena mereka lebih percayaa dengan pikiran yang mereka ciptakan sendiri tanpa mengenaliku lebih jauh.
Aku menerima pertemanan, aku menerima, aku menghargai, bahkan jika kau adalah anak nakal, Tapi aku hanya mendengar dan mencoba memahami jalan yang kau pilih. Aku tidak menganggap kau anak yang buruk, walau harus aku akui perbuatan mu itu adalah buruk. Tapi aku juga tahu, kau pun juga tahu, semua orang juga tahu, kita sudah besar, kita sudah bisa sama-sama bisa berpikir, mana yang baik, mana yang tidak. Aku hanya memahami jika itu jalan yang kau pilih.
Kenapa aku harus ingatkan kau ? tidak perlu, karena kalian sendiri sudah tau. Tidak mungkin kalian lupa yang mana perbuatan baik, mana yang tidak.
Im flexible, aku terbuka, aku tidak akan membenci jalan apapun yang kalian pilih. Aku tidak menjauhi, tidak sekonyong-konyong mencaci. Aku tetap seperti biasa, tidak pula aku harus melakukan apa yang kalian lakukan, aku tau tidak ada yang berani untuk memintaku, karena kalian juga tahu aku menghargai pilihan kalian, begitupun kalian yang menghargai pilihanku.
Kenapa masih mau berteman ? karena aku tau kalian orang baik, punya sisi baik, tidak seperti pikiran orang-orang yang mebangun label kebencian terhadap kalian.
Karena aku tidak membatasi itu, sebagian orang pun juga tidak bisa menahan diri untuk memberi ku label karena aku berada disekitar kalian.
"Hey kau, kau pasti mau rokok nya !" ucap lelaki itu kepadaku sambil tertawa.
Aku hanya diam dan tersenyum.
Kalau kata seseorang, "gini ya, lu tuh keliatan kaya anak liar. jadi apapun yang lu lakuin orang yang ga kenal melihatnya negatif, walau lu terlihat sebaik apapun. Beda dengan gue, gue itu tampilannya kaya gini, senakal apapun gue tetap aja orang melihat gue adalah anak baik."
Oke, this is not fair.
Sekarang aku hanya membiarkan orang berpikir apapun aku tak perduli, yang tahu diriku hanya orang yang mengenalku dengan baik. Selain itu, i don't care. untuk apa aku berusaha meyakinkan orang yang tentu saja lebih percaya dengan pikiran yang diciptakannya sendiri?
0 comments:
Post a Comment
jengggggggg