Rissa Indrasty

My Photo
Jakarta , Jakarta Selatan, Indonesia
seafairy | journalist | artist | musician | artworker | traveller

DAUN THE PART I (by : AMAL SCHULTKA, pengembang : RISSA INDRASTY)

Hanya memandang,
itu lah yang di lakukan si Aku ,
dalam benak nya , fikiran nya , selalu tercetus,
       " Aku bukan pengecut.. dia adalah daun teh, dia pasti seorang yang ramah tingkah laku nya"
   si Aku pun berjalan mendekati si daun teh,

si Aku : "indah banget ya malam ini .. "
  si daun teh yang tidak sadar akan kedatangan si Aku pun terkejut, dan langsung menoleh ..

daun teh : "eh, oh .. iya , indah banget.. ingin sekali rasanya tinggal di angkasa sana .. *menunjuk langit* tiap hari lihat bulan dan bintang tanpa henti .. "

si aku : "Hahaha, oh ya , apakah kau suka membaca buku2 tentang bintang atau benda2 langit lain nya ?" *smbil menatap lekat si daun teh, "kau tidak perlu tinggal di angkasa untuk melihat bulan dan bintang,  karena tanpa kau sadari , kau  adalah bintang .. yang menerangi hati ku , aku ingin kau juga menerangi hari hari ku, andai saja seperti itu" *kata nya dalam hati*

daun teh : "Yarp ! aku sangat suka membaca buku2 tentang benda benda langit .. waktu kecil, aku bercita cita menjadi astronout, tapi.. beranjak dewasa ini, cita cita itu memudar .. sekarang hanya ada aku dengan tuntutan cita cita orang tua ..  harapan ku ... tidak sesuai dengan kehendak orang tua ku .. merekaaa.... ingin aku menjadi seorang dokter  " *terdiam beberapa saat*

si aku : "He,hei .. hmm .. kau tahu ? aku punya banyak sekali buku tentang benda benda langit .. aku akan meminjamkan nya pada mu .. koleksi buku ku sangat menarik , pasti kau suka .." *mencoba mencairkan suasana

daun teh : "Benarkah ?? kau juga suka buku buku tentang benda langit? hm , atau jangan jangan kau juga bercita cita jadi astronout juga ya ? *menatap jahil"

si aku : *Tersenyum ..

  Berbulan bulan pun berlalu, tidak menyangka akan bisa jadi seperti ini , sedekat ini..
    "Persahabatan" itu sangat erat, saling menjaga, mengerti , mengejar harapan dan mimpi, sampai pada saat itu ...
Daun Teh : "ada apa kau mengajak ku kesini ?"

si Aku : "Karena aku ingin berlama lama bersamamu di hari ini, hari terakhir .. di mana kita akan bertemu lagi suatu saat nanti .. "

daun teh : "maksut mu ?"

si aku : "aku akan melanjutkan kuliah di luar negri .. "

daun teh : *terhenyak, sesak sekali rasa nya dada ini, sampai sampai sulit kali rasa nya menghirup dan menghembuskan setiap nafas, bening air mata pun menggenang di kelopak mata , menunggu saat nya akan jatuh ..

si aku : "cita cita ini akan aku lanjutkan, mimpi ku di setiap waktu .. tidak cukup jika aku hanya belajar di sini.." *tidak mampu menatap wajah  si daun teh

daun teh : "akan sejauh apa kita akan di pisah kan ?" *berusaha meredam tangis, tapi butiran bening itu bukan nya malah berhenti, tapi semakin lancar mengalir ..

si aku : "mungkin sejauh angkasa yang memisakan bumi dan bulan .." *menutup mata , dan merasakan hati nya menangis.. sebenar nya ini bukan kali pertama hatinya menangis, tapi sejak lamaa.. saat mereka masih tertawa bersama sama, bercanda bersama, hati nya sering terbersit tangis.. ia tahu akan meninggalkan si daun teh hingga tiba saat nya..


*4 tahun berlalu ..

      ini kali pertama nya sejak 4 tahun silam iya menginjak kota ini,
kota di mana banyak kenangan , canda , tawa , serta tangis ...
   hal pertama yang sangat iya rindukan dan sangat iya ingin temui adalah si daun teh yang sangat benci cacing ..
tidak sabar iya ingin melihat wajah itu lagi, wajah sendu yang terkesan ramah itu, tidak bisa terusik dari fikiran nya ..
 Dengan pakaian yang sudah cukup rapi, ia pun berjalan mantap .. hingga sampai di tempat di mana si pengusik fikiran dan hati nya itu tinggal,
     tapi , yang ia lihat adalah pemandangan lain , pemandangan yang membuat hati nya remuk , pikiran nya kalut, iya tidak tahu harus berbuat apa .. dia membeku sesaat.. dengan badan yang tiba2 lemah , dia memaksa kaki nya untuk pergi menjauh dari rumah itu,karena takut kehadiran nya di sadari oleh si daun teh yang sedang berpelukan dengan seorang lelaki yang tidak ia ketahui, tapi iya bisa menyimpulkan kalau orang yang memeluk nya itu pasti adalah seseorang yang telah menemani hari hari nya selama ini, selama iya tidak ada di samping si daun teh .. iya pun terus berjalan menjauh tak tentu arah , yang penting iya jauh dari tempat itu, dari bayangan si daun teh ...

*BERSAMBUNG*

0 comments:

Post a Comment

jengggggggg